Yakin Esok Akan Lebih Baik

Today's Inspiration Bagian Keempatpuluh Tiga

(Hidup dalam Pusaran Tenses)

Oleh: Lukman Hakim

“The future rewards those who press on. I don’t have time to feel sorry for myself. I don’t have time to complain. I’m going to press on.”
(Masa depan memberi hadiah bagi mereka yang terus maju. Saya tidak punya waktu untuk mengasihani diri sendiri. Saya tidak punya waktu untuk mengeluh. Saya akan terus maju.) — Barack Obama

Hidup ini seperti garis lurus yang tak pernah berbelok ke belakang. Ibarat tenses dalam kajian lingusitik, perjalanan hidup dimulai dari satu titik tertentu (certain time) di masa lalu (simple past) yang kita sebut kelahiran. Sesuai dengan sunnatullah, kehidupan terus bergerak dari hari ke hari dalam aliran waktu yang ajeg “sebuah rutinitas” (simple present) yang bila tidak kita nikmati atau variasikan, bisa terasa menjemukan dan menjebak kita dalam suasana kebosanan atau boredom.

Padahal, apakah kita memilih untuk mensyukuri dan menikmatinya atau meratapi dan mengutuki hidup ini, waktu akan terus berjalan, menuju masa depan future tense” yang belum kita tahu, tapi bisa kita persiapkan.

Baca Juga:  MOBILISASI PEMILIH VERSUS MONEY POLITICS

Kawan…
Hidup akan dan pasti terus berjalan maju. Tak peduli seberapa kuat kita ingin kembali ke masa lalu untuk memperbaiki jejak yang pernah salah, kenyataannya: tak ada yang bisa diubah dari yang telah terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah belajar darinya, mengambil ibrah dari setiap peristiwa. Langkah keliru jangan diulangi; langkah benar harus diteguhkan dan ditingkatkan.

Orang buta pun enggan kehilangan tongkatnya dua kali, dan hanya keledai bodoh yang akan jatuh ke lubang yang sama berulang kali.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka dia merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka.”.

Hadis ini seperti alarm rohani bagi kita para guru, tenaga kependidikan, dan terutama bagi saya sendiri bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi lebih baik. Bukan hanya sebagai pengajar, tetapi sebagai manusia yang terus tumbuh dan bertumbuh.

Baca Juga:  Pendidikan Adalah Senjata

Kita tahu, masa lalu adalah kenangan—penuh suka atau mungkin luka. Tapi ia telah berlalu. Masa kini adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Dan masa depan adalah harapan, yang hanya bisa dijemput dengan kerja keras dan niat tulus.

“Past tense is a memory, present tense is a reality, and future tense is still a mystery.”

Jika kemarin ada kegagalan, jadikan ia sebagai guru. Jika ada keberhasilan, jadikan ia sebagai pemacu. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna. Setiap hari adalah anak tangga menuju masa depan.

Kawan,
Mari kita tatap dan sambut Tahun Baru Hijriyah 1447 H ini dengan jiwa yang diperbarui. Dengan semangat untuk menjadi lebih baik—bukan hanya dalam hasil kerja, tetapi juga dalam sikap, dalam pelayanan, dalam kepedulian terhadap para murid yang telah mempercayakan masa depannya kepada kita. Masa depan itu harus kita jaga, rawat, dan bimbing bersama.

Baca Juga:  MENJADI GURU SEPENUH HATI

Di awal tahun baru, kita sering membuat resolusi. Tapi resolusi bukan sekadar tulisan yang terpampang di kertas. Ia bukan mantra tanpa makna. Resolusi adalah janji. Janji kepada diri sendiri, kepada Tuhan, dan kepada masa depan. Janji bahwa esok harus lebih baik: lebih sabar, lebih semangat, lebih bijaksana, dan lebih bermakna.

Di ruang-ruang kelas, di balik meja tata usaha, di lorong-lorong sekolah—di sanalah ladang amal kita. Jangan biarkan lelah memadamkan cahaya perjuangan. Karena bisa jadi, di antara usaha hari ini, tersembunyi keberkahan untuk esok hari yang masih misterius.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1447 H.
Mari kita tulis babak baru dalam hidup kita. Dengan keyakinan bahwa:
Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Esok harus lebih baik dari hari ini.

Atau jika saya boleh meminjam slogan dari Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan:
“Yakin Esok Sukses” (YES).

*) Red. Fordem.id – Penulis merupakan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Semarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *