Lazismu: Transformasi Filantropi Islam Menuju Pemberdayaan Umat

Opini190 Views

Oleh: Rudi Pramono

Fordem.id – Lewat pergulatan yang panjang, sepanjang kelahirannya, Muhammadiyah memantapkan diri sebagai kelompok elit yang kritis dalam menyikapi keberagamaan umat saat itu lebih dari seratus tahun yang lalu. Muhammadiyah memilih jalan dakwah ‘pemurnian Islam’ dan aktifisme sosial pembaruan.

Pikiran Muhammadiyah merupakan respon sinkretisme amaliyah, kejumudan paham keagamaan dan orientasi spiritual dan nuansa mistis keberagamaan umat Islam saat itu yang berakibat kemunduran umat.

Lazismu adalah salah satu produk pembaruan amaliyah sosial Islam berupa aktifisme filantropi (kedermawanan) dan altruisme (mengutamakan kebaikan dan kepentingan orang lain) yang terorganisasi sebagai upaya mobilisasi kekuatan energi dan dana umat Islam sesuai syariah.

Baca Juga:  Pentingnya Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula Pada Pemilu 2024

Dalam sejarah aksi sosial baru ini merupakan kritik mobilisasi dana umat yang saat itu terpusat pada satu figur/ulama/lembaga tertentu dengan pengelolaan tertutup, tanpa sistem organisasi, selain itu dana umat juga banyak terserap untuk kegiatan2 tradisi budaya islami yang menyenangkan tapi tidak berkolerasi langsung dengan pemberdayaan dan kemajuan umat, selain bermasalah dari aspek pemurnian Islam.

Melalui pelembagaan zakat infaq, shodaqoh, wakaf, upaya itu ditempuh, namun ‘tradisionalisme‘ tetaplah bertahan, sehingga pelembagaan amal shalih yang dilakukan mereka tidak maksimal akibatnya perlu membangun relasi dengan kekuasaan (politik)

Baca Juga:  MDMC Purbalingga Dorong Kesadaran dan Aksi Tanggap Bencana

Muhammadiyah mandiri dengan ideologi gerakannya dan Lazismu adalah salah satu produknya selain AUM yang lain. Tradisi modernisme ini kemudian diikuti banyak orang dan organisasi sehingga Muhammadiyah menjadi pelopor dan insya Allah tetap yang terdepan.

Masyarakat sesungguhnya lebih tersentuh dengan kepedulian, pemberian dan welas asih apalagi bersumber dari ajaran islam. Melalui aktifitas ini telah memberikan image positif bagi Muhammadiyah, harapannya akan semakin banyak orang yang menjadi bagian dari gerakan dakwah dan tajdid ini.

Wallahu a’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *