Fordem.id – Lebih dari satu abad, Muhammadiyah menjadi salah satu pilar pergerakan keagamaan dan sosial di Purbalingga.
Seperti yang tertuang dalam surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01 Tahun 1922 yang terbit pada 2 Januari 1922.
Awal mula pergerakan Muhammadiyah dimulai dengan pengajian di desa-desa yang kemudian berkembang hingga mendirikan Sekolah Guru Rakyat Muhammadiyah.
Muhammadiyah berkembang pesat di Tanah Perwira, dimana berhasil mendirikan kampus, rumah sakit dan amal usaha lainnya.
Menjelang Musyawarah Daerah Muhammadiyah Purbalingga yang rencananya akan berlangsung pada Sabtu-Minggu, (17-18/6/2023), IMM Purbalingga menggelar diskusi dengan tema “Idealita Pemimpin Muhammadiyah Purbalingga” yang berlangsung di aula kampus ITBMP,
Ketua Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik IMM Kabupaten Purbalingga, Fajar Aji Anugrah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pandangan terkait sosok pemimpin yang ideal bagi Muhammadiyah Purbalingga.
Kemudian, Wakil Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Purbalingga, Imam Yulianto, S.IP mengatakan, mencari sosok pemimpin yang sempurna tentunya mustahil bagi seorang manusia.
“Yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yang sregep (rajin), kober (mau/sudi) dan pintar untuk meneruskan estafet kepemimpinan organisasi yang besar ini.” Ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah Purbalingga, Aman Nurkhayanto S.Ag, M.Pd memberikan apresiasi dan menyampaikan pandanganya bahwa Muhammadiyah di Purbalingga membutuhkan pemimpin yang tidak hanya berprinsip kepada keagamaan dan ke Muhammadiyahan saja, tetapi juga harus mempunyai komitmen yang tinggi di bidang pendidikan, serta mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial untuk para anggota persyarikatan Muhammadiyah di Purbalingga.
Hal senada disampaikan oleh Syeh Nur Immanudin S.Pd.I, perwakilan dari kepala sekolah salah satu madrasah yang ada di Purbalingga, dia berharap amal usaha yang ada di Purbalingga dapat terus berkembang dengan pesat terutama di bidang pendidikan, sebagai sarana utama pengkaderan dan dapat terus melahirkan para calon pemimpin Muhammadiyah yang memiliki integritas, akuntabilitas dan kecerdasan emosional yang baik.
Sementara itu, Perwakilan Bidang Hikmah Pimpinan Cabang IMM banyumas – Bayu Kisnandi menegaskan bahwa Pemimpin suatu organisasi bukan hanya sosok yang mampu memimpin di internal organisasi saja, tetapi juga harus mampu berkoordinasi dengan stakeholder yang ada di Purbalingga dan mampu mendorong para kadernya untuk berdiaspora di semua lini dengan penuh keadaban.
Bayu Kisnandi