Fordem.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia (PTMI) Daerah III Zona IV menggelar pertemuan di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Purbalingga. (25/06/2023).
Pertemuan ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin BEM dari berbagai universitas Muhammadiyah, termasuk Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO), dan ITBMP untuk membahas isu-isu krusial yang dihadapi oleh masing-masing daerah.
Salah satu isu utama yang diangkat dalam pertemuan ini adalah masalah lingkungan pasca proyek geotermal PLTPB di wilayah Banyumas yang menjadi perhatian Presiden BEM UMP.
Dalam diskusi ini, pentingnya menjaga dan mengatasi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh proyek-proyek energi menjadi sorotan utama.
Selain itu, isu-isu penting seperti pemerataan pendidikan, HIV/AIDS, dan kenakalan remaja juga menjadi topik yang mendapatkan perhatian serius.
Presiden BEM UNIMUGO menyoroti rencana pembangunan pabrik semen di Gombong yang berpotensi mempengaruhi masyarakat setempat, serta permasalahan seputar HIV/AIDS.
Mahasiswa memandang pentingnya peran mereka dalam mempromosikan pendidikan yang merata, memerangi stigma HIV/AIDS, dan mengatasi permasalahan kenakalan remaja.
Bukan hanya itu, BEM ITBMP juga turut memberikan kontribusi dengan menyampaikan isu-isu yang terkait langsung dengan Purbalingga.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesejahteraan buruh, dan masalah lingkungan menjadi fokus utama yang disampaikan.
Melalui pertemuan ini, mahasiswa mengharapkan adanya langkah-langkah konkret dalam meningkatkan IPM dan kesejahteraan buruh, serta menjaga keberlanjutan lingkungan di wilayah Purbalingga.
Diskusi yang berlangsung dalam suasana yang penuh semangat mencerminkan komitmen semua pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu tersebut.
Para pemimpin BEM dan mahasiswa berkomitmen untuk terlibat dalam kegiatan sosial, advokasi, dan program pendidikan yang relevan guna menjawab tantangan yang ada.
Presiden BEM ITBMP, Imam Syarifudin, berharap bahwa pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat kerjasama antar organisasi kampus.
Mahasiswa diharapkan mampu menjadikan diri mereka sebagai agen perubahan progresif dan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Melalui kolaborasi yang kuat ini, diharapkan berbagai isu yang dihadapi di daerah masing-masing dapat diatasi, dan peran mahasiswa dalam masyarakat akan semakin meningkat.
“Dalam kegiatan silaturahmi ini, kami berharap dapat mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang progresif dan lebih aktif dalam pengabdian kepada masyarakat dan lingkungan sekitar,”. katanya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi BEM PTMI Daerah III Zona IV untuk memperkuat kerjasama antar organisasi kampus. Melalui sinergi ini, mereka berharap dapat mengatasi berbagai isu yang ada di daerah masing-masing dan meningkatkan peran mahasiswa dalam masyarakat.
Mahasiswa Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan sosial dan lingkungan, serta menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Dalam era yang penuh tantangan seperti saat ini, peran mahasiswa sangat penting dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Pertemuan ini telah menginspirasi dan memberikan semangat kepada mahasiswa Muhammadiyah untuk terus bergerak maju dalam menjawab berbagai tantangan sosial, lingkungan, dan pendidikan.
Melalui kerjasama yang erat antar organisasi kampus, mereka memiliki potensi untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam masyarakat.
Penulis: Bayu Kisnandi