Demi Warga Kudus, Sam’ani Rela Pensiun Dini

Jika Tidak Terpilih, Berencana Ngajar

Fordem.id – Nama Sam’ani Intakoris di Kabupaten Kudus sudah tidak asing lagi. Sebelum menjadi bupati Kudus terpilih, pria kelahiran 21 Juli 1969 ini sudah banyak berkiprah di Kota Kretek. Dia berasal dari birokrat. Khususnya aparatur sipil negara (ASN) yang sudah menduduki sejumlah jabatan di pemerintah kabupaten.

Tertinggi, dia pernah menduduki jabatan yang paling diidam-idamkan para ASN, yakni Sekretaris Daerah. Bahkan, dia juga pernah menjadi kepala Dinas Pekerjaan Umum yang mengurusi pembangunan daerah.

“Saya nekat pensiun dini untuk mencalonkan diri sebagai calon bupati Kudus,” kata Sam’ani Intakoris.

Lelaki yang sehari-hari tinggal di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, ini memutuskan pensiun dini di usia 55 tahun, tepatnya pada beberapa bulan sebelum pendaftaran cabup-cawabup dibuka pada Agustus 2024 silam.

Baca Juga:  Daftar Pemilih Sementara di Pati untuk Pemilu 2024

Tekad bulat maju sebagai calon bupati Kudus sudah dipikirkannya dengan matang. Bahkan, pada pemilihan bupati tahun 2018 silam, Sam’ani sebenarnya sudah siap untuk keluar dari PNS dan maju di perhelatan pilbup. Tapi sayangnya saat itu dia terhalang restu ibu tercintanya, sehingga mengurungkan niatnya bertarung di perhelatan lima tahunan.

Baru tahun 2024 ini, setelah mendapat restu dari ibundanya, dia mantap maju dengan apapun resikonya. ”Ketika memutuskan maju sebagai calon bupati, saya sudah harus siap mental, baik Ketika memang dan ketika kalah,” tegasnya.

Jika kalah, Sam’ani sudah berencana menjadi dosen di sejumlah kampus. Mengingat background-nya sebagai doktor arsitektur, sehingga dia yakin jika tidak menjadi bupati, ilmunya masih sangat berguna bagi pembangunan bangsa, tentunya lewat mengajar di kampus.

Baca Juga:  PARTISIPASI POLITIK PENYANDANG DISABILITAS (Bagian Kelima)

Beruntung, takdir berpihak kepadanya. Samani Intakoris yang berpasangan dengan Bellinda Sabrina Putri Birton berhasil memenangkan Pilkada Kudus dengan perolehan 289.840 suara atau 53,51 persen. Jumlah itu mengalahkan pesaingnya, Hartopo-Mawahib dengan jumlah 251.816 suara atau 46,49 persen.

Sam’ani memulai karirnya dari seorang kepala quality control di PT Indra Karta Konsultan ADB XII sejak 1994-1997. Kemudian dia keluar dari menjadi CPNS tahun 1998 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Baru tahun 2003, dia kembali ke Kudus menjadi kasi di Dinas Pekerjaan Umum Kudus, hingga akhirnya dia menjadi Kepala Dinas PUPR dan menjadi Sekda Kudus.

Selepas sekda, samani pernah menjadi kepala Arpusda Kudus, hingga akhirnya pensiun dini dan mendaftarkan diri sebagai calon bupati Kudus.

Baca Juga:  TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL

Kini, setelah dinyatakan sebagai bupati terpilih oleh KPU Kudus, kini Sam’ani tinggal menunggu pelantikan yang akan direncanakan serentak di bulan Februari 2024. ”Saya akan berusaha sekuat tenaga menjalankan visi dan misi yang sudah saya buat Bersama Mbak Bellinda,” katanya.

Visi-misi yang akan dijalankan selama menjabat adalah Menuju Masyarakat Kudus Sejahtera, Harmoni, dan Taqwa. Adapun misinya, Pemberdayaan ekonomi rakyat, Mandiri kesehatan dan berdikari, Pendidikan berkarakter, kearifan budaya, Masyarakat Kudus yang agamis, guyub rukun, toleransi, dan menjaga persatuan NKRI, Insfrastruktur mantap dan kualitas lingkungan hidup. ”Untuk menjalankan visi misi ini, kami suah mempunyai sejumlah program yang nantinya akan kami laksanakan selama menjabat di Kudus,” ungkapnya. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *