Fordem.id – Dalam rangka menyemarakan Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Purbalingga ke-48 serta Rapat Kerja Nasional LRB MDMC 2023, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Purbalingga menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk mengingatkan kembali konsep “One Muhammadiyah One Respon” (OMOR) dalam kegiatan penanggulangan bencana.
Acara yang dinamakan NGROMED (Ngobrol Medang) ini berlangsung di Gedung Muhammadiyah Purbalingga (15/6/2023).
MDMC berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk menghimpun usulan dan saran dalam bentuk program yang dapat dilakukan bersama di masa depan.
Dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh Muhammadiyah dan berbagai organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah Purbalingga, Suprapto, selaku Komandan MDMC Purbalingga, menjelaskan pentingnya menjaga kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi bencana.
Melalui konsep OMOR Muhammadiyah Purbalingga berkomitmen untuk menjadi kekuatan yang tanggap dan responsif dalam penanggulangan bencana.
“Acara yang kita selenggarakan dengan Tema Muhammadiyah Purbalingga Tanggap Bencana ini juga bertujuan untuk menghimpun seluruh usulan atau saran dalam bentuk program yang bisa di kerjakan bersama kedepan dalam hal kegiatan penanggulangan bencana Melalui Program OMOR”
Dalam kegiatan ini turut juga mengundang LAZISMu, perwakilan dari Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Purbalingga, serta Komunitas Ambulance Muhammadiyah untuk bergabung dalam upaya ini.
Dengan melibatkan semua komponen Muhammadiyah di Purbalingga, diharapkan program penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara sinergis dan efektif.
Slamet Widodo, perwakilan dari PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Purbalingga, menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus mendukung Majelis dan Lembaga, termasuk Lembaga Resiliensi Bencana MDMC.
Dia menyampaikan pentingnya menjadikan kegiatan penanggulangan bencana sebagai bagian dari dakwah yang dapat digerakkan oleh seluruh komponen di Muhammadiyah.
“Upaya ini akan dilakukan melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), baik dalam bidang pendidikan maupun amal usaha lainnya”
Slamet Widodo juga mengungkapkan harapannya agar gerakan penanggulangan bencana ini dapat menyebar hingga ke Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah melalui LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting).
“Pentingnya peningkatan program sosialisasi terkait penanggulangan bencana kepada warga Persyarikatan Muhammadiyah, terutama di Purbalingga, dan masyarakat umum. Melalui kesadaran dan aksi yang terus menerus”
MDMC dan semua ortom Muhammadiyah Purbalingga berharap dapat menjadi garda terdepan dalam merespons dan mengurangi dampak bencana bagi masyarakat.
Dalam kegiatan ini Muhammadiyah Purbalingga telah menunjukkan komitmennya dalam menjalankan konsep OMOR.
Dengan adanya acara NGROMED dan dukungan yang terus diberikan oleh para tokoh Muhammadiyah, diharapkan kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi bencana dapat semakin meningkat.
Kedepanya seluruh komponen Muhammadiyah diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam mengimplementasikan program penanggulangan bencana, sehingga Muhammadiyah tidak hanya menjadi pelopor dalam kegiatan dakwah, tetapi juga sebagai kekuatan yang memberikan dampak nyata dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat OMOR, Muhammadiyah Purbalingga terus melangkah maju, mempersiapkan diri, dan melibatkan seluruh elemen Persyarikatan dalam menjawab tantangan bencana dengan cepat, tanggap, dan efisien.
Penulis: Bayu Kisnandi