Oleh: Lukman Hakim
“The only way to solve a problem is to face it head-on“.
Fordem.id – Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan menghadapinya secara langsung.
Hidup yang kita jalani mungkin tak semudah yang kita inginkan. Berbagai rintangan dan lika-liku selalu datang bertubi-tubi. Tak jarang, dalam perjalanannya, kita dihadapkan pada berbagai masalah yang menguji kesabaran dan ketahanan mental.
Dalam posisi demikian kita harus menentukan pilihan karena “life is a matter choice”. Kita akan menjadi bagian dari masalah (part of the problem) atau menjadi sang pemecah masalah (part of problem solver).
Memilih untuk menjadi bagian dari masalah hanya akan menambah kerumitan dan memperpanjang penderitaan. Kita terjebak dalam lingkaran keluhan dan menyalahkan, tanpa berusaha mencari solusi. Sikap ini hanya akan menghambat kemajuan dan membuat kita terpaku pada situasi yang tidak menyenangkan.
Disisi lain, memilih untuk menjadi sang pemecah masalah, menunjukkan kekuatan dan ketangguhan jiwa. Kita berani menghadapi tantangan, menganalisis situasi, dan mencari jalan keluar terbaik. Sikap ini mencerminkan optimisme dan kepercayaan diri, serta tekad untuk tidak menyerah pada kesulitan.
Menjadi problem solver bukan berarti kita harus memiliki kemampuan luar biasa atau selalu berhasil dalam setiap usaha. Yang terpenting adalah memiliki kemauan untuk belajar, pantang menyerah, dan selalu mencari solusi kreatif.
Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk menyelesaikan masalah adalah sebuah kemajuan yang patut dihargai.
Ingatlah, setiap masalah selalu membawa peluang untuk belajar dan berkembang.
Dengan tekad dan kegigihan, kita dapat mengubah rintangan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.
Marilah kita jadikan diri sebagai problem solver, bukan bagian dari masalah.
Menjadi problem solver adalah sebuah keterampilan yang berharga yang dapat bermanfaat dalam semua aspek kehidupan. Dengan melatih diri untuk menjadi problem solver yang efektif, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, optimis, dan penuh pencapaian.
Sedulur….
Ingatlah, setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi problem solver. Yang terpenting adalah memiliki kemauan untuk belajar, pantang menyerah, dan selalu mencari solusi kreatif.
Marilah kita bersama-sama membangun perspektif positif dimana setiap individu didorong untuk menjadi problem solver, bukan bagian dari masalah. Dengan bahu membahu, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh dengan solusi.
“If you can’t solve a problem, try breaking it down into smaller, more manageable pieces“.
Jika anda tidak dapat menyelesaikan masalah, coba bagi menjadi bagian- bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Salam Inspirasi
*) Kepala SMK Mutu Semarang, Sekretaris MPI PWM Jateng, Wakil Sekretaris Korps Alumni KNPI Jateng.