Setia Rini
Ibu… pernahkah terpikir oleh kita kenapa kita sering uring-uringan yang tidak jelas? Suasana hati kita menjadi lebih sensitif, menjadi cemas dan stres. Dan.. kadang-kadang kita sendiri sebagai wanita juga kurang memahami apa penyebabnya. Betul tidak Ibu-Ibu? Coba yuk kita ngulik dari berbagai sisi agar pria dapat memahami wanita dengan baik.
Salah satu yang menjadi penyebab adalah hormon. Menurut dr. Rizal Fadli bahwa fluktuasi hormon estrogen dalam tubuh berperan dalam mengatur tingkat sensitivitas emosi pada wanita. Pada wanita saat berada pada masa subur yang disebut sebagai masa ovulasi, saat sel telur dilepaskan, disaat inilah hormon estrogen berada pada kadar tertinggi dalam tubuh kita. Akan tetapi apabila pada masa ovulasi ini tidak terjadi pembuahan, maka dalam tubuh Ibu-Ibu yang masih berada pada masa subur akan memasuki fase pramenstruasi. Nah.. di masa inilah kemudian kadar hormon estrogen menjadi turun sangat drastis. Laju naik turunnya hormon estrogen itulah yang menjadikan wanita menjadi sangat sensitif secara emosi.
Kok hormon? Apa itu hormon? Mari Ibu-Ibu.. kita intip sejenak apakah hormon itu? Tubuh kita dapat memahami fungsinya masing-masing ternyata karena adanya zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang berkoordinasi dengan membawa pesan ke seluruh bagian tubuh kita dengan sinyal yang memberitahu tubuh kita apa dan kapan melakukan sesuatu. Jika terdapat reseptor yang cocok, maka hormon akan bekerja melakukan tindakan, jika tidak cocok maka tidak terjadi tindakan yang dihasilkan oleh tubuh. Jadi, fungsi hormon meliputi mengatur sistem reproduksi, pertumbuhan, merespon stres, mengatur aktivitas seks termasuk juga siklus menstruasi.
Masyaa Allah..
Nah, Ibu-Ibu, ternyata yang menjadikan kita uring-uringan tidak jelas adalah faktor adanya perubahan hormon setiap bulan.
Kita diskusi hal yang dominan pada wanita, baik dari sisi emosi, sifat dan karakter kita yang berbeda dengan pria. Karena terdapat sisi unik pada wanita yang sulit dipahami oleh pria yang sebaiknya para pria ketahui. Karena kebanyakan pria mendapati kesulitan memahami sifat dan karakter serta emosi wanita. Pada umumnya wanita sering menyembunyikan sifat dan juga perasaannya agar pria tidak merasa tidak nyaman. Namun hal ini perlu kita sampaikan agar dapat mengurangi kesalahpahaman saat berkomunikasi dan berinteraksi.
Ibu.. menurut Prof. Eni Nurhayati, seorang psikolog dari UIN Syekh Nurjati Cirebon, bahwa saat wanita sedang dalam masa perubahan siklus hormon saat haid dikatakan sedang tidak stabil secara emosi dan _mood_ nya kadangkala berubah menjadi sebuah stereotip bahwa wanita itu lemah.
Jadi selain faktor emosi, sepertinya perlu juga ada beberapa hal yang diketahui oleh pria, yaitu bahwa wanita merasa sulit menentukan pilihan, karena selalu dilindungi dan dipilihkan oleh orangtuanya; wanita memiliki sisi ingin dimanja tapi wanita juga mengerti keadaan dan kepekaan yang tajam untuk membatasi diri dan menahan diri; wanita lebih cenderung menggunakan perasaan daripada logika dalam berbagai hal, namun memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Sepertinya ada hal lain yang perlu diketahui oleh pria terhadap wanita pada sisi lain secara psikologis, terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa perempuan itu lebih intuitif dalam membaca keadaan dan memiliki ingatan yang kuat. Dikarenakan bahwa ukuran otak wanita lebih besar sehingga wanita mampu mengolah informasi lebih cepat dan suka bercerita secara panjang dan lebar bisa dari berbagai sudut pandang. Bahkan wanita mampu mengaitkan ingatannya dengan keadaan sosial. Selain itu bahwa wanita cenderung berpikir dengan perasaannya dalam mengambil berbagai keputusan namun wanita masih tetap mampu mengambil inisiatif untuk mengutarakan perasaannya.
Ibu..apa yang ada pada diri wanita itu sebenarnya hampir berkaitan dengan makna hadis yang menyatakan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Hal ini diungkapkan dalam penelitian Muslim terkait pemaknaan kiasan hadis tersebut. Dalam hal ini dimaknai sebagai kiasan bahwa perempuan seringkali kaku, tidak sabar dan mudah marah, dan hal tersebut telah kita kupas bahwa sumbernya sebagian besar adalah faktor hormonal.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. How to Deal with Premenstrual Mood Swings.
Nurhayati, Eti. 2018. Psikologi Perempuan dalam Berbagai Perspektif. Pustaka Pelajar. Celeban Timur UH III/548. Yogyakarta. ISBN: 978-602-229-914-1
WebMD. Diakses pada 2021. Estrogen and Women’s Emotions.
WebMD. Diakses pada 2021. Changing Hormones and Mood Swings: What You Can Do.
Muslim. Hadits Wanita Tercipta Dari Tulang Rusuk. (Analisis Pemahaman Kontekstual). Jurnal Nasional Multidisipliner. Kajian keislaman dan Kependidikan. ISSN 2714-8750.
*) Dr. Setia Rini, M.Pd.
Dosen Pascasarjana UIN Salatiga
