Oleh: Rudi Pramono
Fordem.id – Dengan memperkuat pondasi tauhid yang murni dan mengembangkan praksisme Islam, Muhammadiyah semakin memperkuat dan memperdalam maknanya dalam kehidupan nyata masyarakat. Muhammadiyah membuktikan amal shalih yang secara langsung bermanfaat bagi masyarakat luas tanpa memandang perbedaan.
Melalui formula tajdid, Muhammadiyah telah memberikan nuansa baru dalam pemikiran Islam yang bersifat moderat dan memungkinkan Islam untuk selalu relevan dalam setiap konteks ruang dan waktu (liqully zamanin wa makanin). Pendekatan ini berupaya menghilangkan stigma bahwa Islam tertutup oleh pemeluknya (al islamu mahjubun lil muslimin) dan secara ideologis menolak sekularisme dan atheisme.
Dalam ranah politik, dengan tradisi kemandirian yang berangkat dari ideologi gerakan, Muhammadiyah memiliki trust yang tinggi dan “tidak tersandera secara politik” bahkan telah berkontribusi besar terhadap negara jauh sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah memiliki “kekuatan politis” civil Islam sebagai kekuatan penyeimbang, penekan dan kontrol moral negara dalam sistem demokrasi untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dalam ranah spiritual yang selalu menjadi dambaan setiap insan karena memberikan kedamaian dan kedekatan dengan illahi, Muhammadiyah menawarkan citarasa spiritual berkemajuan yang tidak beku, ego dan melenakan, tapi produktif dan kontributif untuk masyarakat.
Muhammadiyah menawarkan tasawuf akhlaqi dan transformatif yang berkarakter jujur, amanah, dermawan, sederhana, berkorban harta benda, berjiwa gerakan, sedikit bicara banyak kerja, disiplin, profesional, progresif, amal ilmiyah ilmu amaliyah untuk memperkokoh keimanan, membela kemanusiaan dan kemajuan peradaban.
Selamat Tahun Baru Hijriah 1446 H
Berhijrah dan Berjihad menjadi Muhammadiyyin yang sesungguhnya.