Oleh: Lukman Hakim
“Ramadan is not a temporary increase of religious practice; it is a glimpse of what you are capable of doing every day.”
(Ramadan bukan peningkatan sementara dalam ibadah, tetapi gambaran dari apa yang sebenarnya mampu kita lakukan setiap hari).
Ramadan akan segera meninggalkan kita, namun jangan pernah kita meninggalkan Ramadan. Semangat dan nilai-nilai yang telah kita pelajari selama bulan suci ini harus tetap tertanam dalam hati dan diri kita. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi sebuah momentum untuk membentuk karakter dan kepribadian yang lebih baik.
Salah satu pelajaran terbesar dari Ramadan adalah semangat menahan diri atau dalam bahasa Jawa disebut “ngempet.” Ngempet tidak hanya berarti menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang bisa merusak jiwa dan hati kita.
Kita belajar untuk menahan diri dari perbuatan keji dan mungkar, dari tindakan yang sia-sia, serta dari ucapan yang kasar dan tidak bermanfaat. Bahkan, kita juga diajarkan untuk mengendalikan nafsu serakah, tamak, dan loba agar hati kita tetap bersih dan penuh keikhlasan.
Bulan Ramadan adalah kawah Candradimuka bagi setiap muslim. Di dalamnya, kita ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih berkarakter, lebih bertakwa, dan lebih baik dalam beribadah serta berinteraksi dengan sesama. Allah SWT telah menegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 bahwa : “tujuan utama dari puasa adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa (muttaqin)”.
Maka, perjalanan kita di bulan Ramadan sejatinya adalah sebuah latihan agar kita bisa terus menjaga ketakwaan ini sepanjang tahun.
Kini, saat kita memasuki hari kemenangan, mari kita sambut Idulfitri dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur. Semoga di hari yang fitri ini, kita kembali menjadi suci, sebagaimana bayi yang baru dilahirkan. Mari terus membawa semangat Ramadan dalam setiap langkah kehidupan kita, menjaga kebersihan hati, memperbaiki akhlak, dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Selamat Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin.
“Ramadan does not come to change our schedules. It comes to change our hearts”.
(Ramadan bukan datang untuk mengubah jadwal kita, tetapi untuk mengubah hati kita).
*) Fordem.id – Sekretaris MPI PWM Jateng, Kepala SMK Mutu Kota Semarang