RambakMu dan Pepaya Hawai

Khafid Sirotudin

Fordem.id – Bertempat di Aula kecamatan Pegandon kabupaten Kendal, Sabtu 17 September 2023, Khafid Sirotudin selaku Ketua Lembaga Pengembang UMKM (LP-UMKM) PWM Jawa Tengah melaunching produk kerupuk rambak dari kulit kerbau dan sapi bermerk RambakMu. Sekaligus mencanangkan akan dimulainya budidaya pepaya Hawai di lahan tanah wakaf milik PCM Pegandon seluas 0,7 hektar, pada bulan Oktober mendatang. Dua unit bisnis UMKM rintisan MEBP-PUKM PCM Pegandon yang digawangi Rahadian Aditya. Keduanya sama-sama produk Agrobisnis, berupa produk buah segar (hortikultura) hasil pertanian dan produk olahan hasil peternakan untuk meminimalisir “food loss”.

Acara berikutnya berupa peresmian renovasi Masjid Jami’ Al-Muttaqin senilai Rp 1,5 Milyar dan peluncuran Mobil Ambulance senilai Rp 220 juta oleh Ketua PWM Jateng, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. Kedua acara tersebut adalah salah satu rangkaian kegiatan Pengukuhan PC Muhammadiyah dan PC Aisyiyah kecamatan Pegandon kabupaten Kendal periode Muktamar ke-48. Kegiatan berjalan khidmat, meriah dan menggembirakan meski diselingi 5 kali mati lampu akibat daya listrik yang belum memadai. Tidak kurang 400 orang hadir memenuhi Aula Kecamatan dan sebagian hadirin berada dan duduk di halaman.

Kerupuk Rambak Pegandon telah menjadi buah tangan atau oleh-oleh khas kabupaten Kendal. Masih ada satu lagi makanan khas Pegandon yaitu sate kerbau. Sate berbahan baku daging kerbau yang dibumbui sambal kacang dan disajikan dengan sayur nangka. Di Jawa Tengah kita mengenal beberapa kuliner berbahan baku daging kerbau, diantaranya Soto Kudus, Tauto Pekalongan, Nasi Grombyang Pemalang, Sate Kerbau Pegandon dan Kaliwungu Kendal. Ada satu lagi yaitu Momoh Daging dan Jerohan kerbau khas Kaliwungu-Kendal.

Baca Juga:  DPS Pemilu 2024 Kota Salatiga, Cek Disini

Setahu kami produsen Momoh Kaliwungu tinggal tersisa 1 tempat, seiring tutupnya Pabrik Gula Kaliwungu, Pegandon dan Gemuh di masa lalu. Serta matinya PG Cepiring pada tahun 2000. Apa hubungan makanan Momoh dengan Pabrik Gula?. Salah satu bahan bumbu Momoh adalah tetes tebu yang dihasilkan pabrik gula. Sebelum hijrah dan menetap di Weleri, almarhum Bapak kami, Damanhuri Syiroj menjadi santri di Ponpes Kyai Umar di kampung Petekan dan tinggal puluhan tahun di Kaliwungu. Kami masih ingat ketika lebaran saudara dari Kaliwungu silaturahmi ke Weleri, seringkali membawa oleh-oleh Momoh yang dikemas dalam panci gerabah dan diberi “kreneng” yaitu alat pengikat dari utas bambu agar tidak tumpah.

Baca Juga:  AREN

Kerupuk Rambak

Kami tidak mengetahui secara persis sejak kapan kerupuk rambak di Pegandon berawal dan diproduksi oleh masyarakat. Dahulu kerupuk rambak dikemas dalam wadah “blek” bekas packaging berbahan seng. Pada tahun 2000 kami bersama teman-teman Karang Taruna menginisiasi perbaikan tampilan packaging produk kerupuk rambak dan dipakai hingga sekarang. Dengan memanfaatkan packaging berbahan plastik dan kertas kardus.

Melalui acara “Mutiara Jawa Tengah” TVRI Semarang akhirnya kerupuk rambak Pegandon dikenal luas dan menjadi ikon oleh-oleh khas Kendal dan berkembang hingga sekarang. Salah satu produsen kerupuk rambak yang terbesar sekarang yaitu H. Muhtadin kolega aktivis PD Pemuda Muhammadiyah Kendal pada era awal Reformasi, dimana saya diamanati menjadi Ketua PDPM Kendal. Kerupuk rambak Bang Tadin bermerk “Dwi Djaya” inilah yang menjadi produk “makloon” kerupuk RambakMu yang dikelola MEK-PUKM PCM Pegandon.

Selain kulakan kulit kerbau dari 4 kabupaten di Jateng, Dwi Djaya juga mendatangkan bahan baku dari Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan pasca pandemi Covid-19 Bang Tadin mengimpor kulit kerbau dan sapi “garaman” dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Setiap triwulan sebanyak 9-10 ton kulit garaman diimpor dari 2 negara tersebut. Jika harga kulit garaman saat ini berkisar Rp 20.000 per kilogram, maka nilai bahan baku impornya saja senilai Rp 800.000 hingga Rp 1 Milyar per tahun.

Baca Juga:  Memasuki Pekan Ketiga PPS Desa Gambarsari Tuntaskan Coklit 100 Persen

Produk hasil olahan kulit kerbau maupun sapi ada 3 macam, yaitu kerupuk rambak kerbau, kerupuk rambak sapi dan “rambak sayur” (krecek) untuk bahan sayur sambal goreng dan semacamnya. Rambak sayur pada hakekatnya adalah upaya agar tidak ada barang yang mubazir (food loss). Sehingga semua bahan baku produksi tidak meninggalkan sisa (zero waste). Sekedar diketahui, berdasarkan data The Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan negara dengan penyumbang sampah makanan (food wastage) terbesar kedua di dunia. Food wastage terdiri dari 2 bagian, yaitu food loss (sampah makanan yang berasal dari bahan pangan) dan food waste (makanan yang siap dikonsumsi namun terbuang begitu saja).

Semoga dengan launching produk kerupuk RambakMu akan memperluas pasar produk Dwi Djaya dan semakin mengukuhkan kerupuk rambak Pegandon sebagai oleh-oleh khas Kendal yang mendunia. Insya Allah menjadi wasilah untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan pelaku UMKM Pangan dan jejaringnya. Amin.

Weleri, 18 September 2023
*) Ketua LP-UMKM PWM Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *