KIKIR ADALAH WATAK MANUSIA

Margo Hutomo

Allah SWT berfirman:

قُلْ لَّوْ اَنْتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَاۤىِٕنَ رَحْمَةِ رَبِّيْٓ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِنْفَاقِۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًا ࣖ ( الاسراۤء : ١٠٠)

Artinya:
Katakanlah : jika seandainya kamu menguasai perbendaharaan- perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan adalah manusia itu sangat kikir.
(QS. Al-Isra’ : 100)

Ayat ini merupakan lanjutan dari jawaban terhadap tuntutan kaum musyrik. Katakanlah wahai nabi Muhammad saw. : “sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, berupa harta benda atau apa saja yang dianugerahkan Allah kepada makhluk-Nya, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan“. Maksudnya tidak kamu berikan kepada siapa yang membutuhkan, atau tidak mau membelanjakan karena takut jatuh ke jurang kemiskinan.

Ibnu Abbas dan Qatadah menyatakan yaitu takut miskin, karena mereka takut kehilangan hal itu. Padahal perbendaharaan Allah tidak akan pernah kosong dan tidak akan habis selamanya. Dan oleh karena watak kalian yang demikian itu, maka Allah berfirman: “Dan adalah manusia itu sangat kikir“.
Ibnu Abbas dan Qatadah berkata, makna yang dimaksud ialah kikir lagi tidak mau memberi.

Baca Juga:  NGAJI DI SALAFI, BEKERJA DI MUHAMMADIYAH, DAN AKTIF DI NU

Allah SWT berfirman: “Ataukah mereka memiliki bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kalaupun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia” (Surah An-Nisa : 53).

Allah SWT menggambarkan sifat manusia dengan apa adanya, kecuali orang-orang yang diberi petunjuk taufik oleh-Nya. Karena sesungguhnya kikir, terburu-buru, dan tidak sabar adalah watak dasar manusia. Sebagaimana Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir (19). Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah (20). Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir (21), kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (22)
(Qs. Al-Ma’arij : 19-22).

Terkait hal ini terdapat banyak ayat Al-Quran yang semakna. Hal mana menunjukkan kemurahan dan kebajikan-Nya.
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim disebutkan :
Tangan Allah selalu penuh, tidak pernah habis kare­na dibelanjakan secara berlimpah di sepanjang malam dan siang hari. Tidaklah kalian lihat apa yang telah Dia belanjakan sejak Dia menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya perbendaharaan yang ada di tangan kanan-Nya tidak pernah habis”.
Akan tetapi karena watak manusia yang kikir itu, maka Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka. Dan seperti itulah ketetapan Allah dengan segala hikmah dan maslahat dalam penciptaan makhluk-Nya.

Baca Juga:  Pilkada dan Kesejahteraan Rakyat, Apa Korelasinya?

Pada ayat-ayat sebelumnya, dijelaskan bahwa kaum musyrik enggan menerima kebenaran yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw. meskipun telah ditunjukkan bukti- bukti yang sangat banyak. Hal ini sangat menyedihkan hati Nabi saw. yang sangat menginginkan umatnya beriman. Dan pada ayat tersebut, Allah Swt. memberikan hiburan kepada nabi dengan menguraikan kisah Bani Israil dengan kaumnya. Sekaligus mengisyaratkan bahwa seandainya kaum musyrikin di Mekkah diberikan ayat-ayat yang mereka minta, niscaya mereka tetap tidak akan percaya sebagaimana keadaan kaum nabi Musa as.

Dan sungguh, kami telah memberikan kepada Musa as. yang kami utus kepada Bani Israil dan kepada Fir’aun dengan membawa sembilan mukjizat yang nyata, sebagai bukti atas kerasulannya. Akan tetapi Fir’aun tetap ingkar dan tidak mau beriman kepada-Nya. Maka tanyakanlah kepada Bani Israil, yang hidup pada masamu apa yang terjadi ketika Musa datang kepada mereka, yakni kepada nenek moyang mereka. Ketahuilah bahwa ketika itu nabi Musa menemui Fir’aun untuk menyampaikan Risalah dan bukti-bukti kebenarannya. Namun Fir’aun berkata kepadanya : “Wahai Musa ! sesungguhnya aku benar-benar menduga engkau terkena sihir“. Demikianlah yang dituduhkan Fir’aun kepada nabi Musa.

Baca Juga:  BANK SYARIAH BUKAN 'TASBIH PENJERAT UMAT'

Wallahu A’lam
Batang, 29 Februari 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *