Oleh: Rudi Pramono
Fordem.id – Kita berbahagia, Israel aktor genosida Palestina terbesar abad modern ini akhirnya luluh lantak dihajar Iran, dan hebatnya terbatas pada kawasan-kawasan militer Israel dan juga perkotaan namun tidak ada pemberitaan tentang korban sipil yang besar, artinya tetap dalam koridor hukum perang, mungkin ini cara Allah menghancurkan sebuah negara dzalim.
Kita khawatir AS akan segera membela sekutu dekatnya (Israel), Militer AS terkuat dalam teknologi senjata bisa membalas seribu kali lebih hebat, bisa langsung melemparkan rudal dari benua Amerika ke Iran dan itu artinya peperangan bisa meluas, Rusia, China Korut akan bereaksi termasuk sekutu AS di Eropa (Inggris, Perancis) berpotensi perang dunia ketiga.
Perkembangan terkini AS (Trump) masih berhitung dalam dua minggu kedepan melawan Iran dengan proxinya yang ‘keras kepala’. Sementara itu Iran menjuluki AS sebagai ‘Setan besar’ imperialisme dunia yang harus di basmi.
Bila AS menyerang situs nuklir Iran atau wilayah militer Iran, maka Iran dengan proxinya Hizbullah Lebanon, Houty dll. akan balas menghancurkan semua pangkalan militer dikawasan Timur Tengah. Selanjutnya memblokir selat Hormuz, serangan terhadap infrastruktur energi teluk Arab yang dapat memicu krisis pasokan dan harga energi global yang memukul Amerika dan Eropa, serangan terhadap Kedutaan Amerika, menyerang turis dan berbagai tindakan ekstrim lainnya. Hilangnya nyawa, krisis ekonomi, semua akan berdampak pada tekanan dari lawan politik Trump di dalam negeri. Semua diperhitungkan apakah AS akan terlibat dalam perang melawan Iran.
Diplomasi lebih utama, dan telah ditempuh utusan Iran agar AS jangan terlibat dalam perang, jangan serang situs nuklir Iran maka perang akan berhenti namun yang pasti Iran tidak mau ditekan AS.
Kalau perang bisa berhenti tanpa keterlibatan AS dan negara-negara lain maka ini satu keuntungan, kemenangan besar bagi umat Islam melihat negara zionis hancur. Serukan perdamaian dan hentikan perang dari seluruh pemimpin dunia.
Ada yang menghubungkan perang Israel vs Iran ini ke konflik Syiah vs Sunni, relevankah ? Ini soal ‘agama’ ataukah geopolitik global ?
Wallahu a’lam
