Ibu, Kaulah Segalanya

Sulistyorini

Peran ibu dalam keluarga sangat sentral, tidak hanya sebagai pengasuh dan pendidik, tetapi juga sebagai teladan utama bagi anak-anaknya. Keteladanan seorang ibu dapat mempengaruhi kepribadian, sikap, dan nilai-nilai anak. Di Indonesia, peran ibu tidak hanya diakui dalam lingkungan keluarga, tetapi juga di masyarakat, di mana ibu sering kali dianggap sebagai pilar moral.

Kasih sayang seorang ibu sering menjadi dasar bagi tumbuhnya kepercayaan diri dan rasa aman pada anak. Di Indonesia, konsep “ibu adalah madrasah pertama” yaitu ibu sebagai sekolah pertama, sangat dikenal. Ibu menjadi sosok yang mengenalkan anak pada cinta, pemahaman, empati, perhatian, dan pengertian. Menurut sebuah penelitian oleh Ahmadi dan Supriyanto (2014), anak yang menerima perhatian penuh dari ibunya lebih mampu mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat dan menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik di sekolah.

Pengorbanan ibu, baik secara fisik maupun emosional, sangat diakui dalam kebudayaan Indonesia. Ibu rela mengesampingkan kebutuhan pribadinya demi kebaikan anak-anak dan keluarganya. Hal ini tidak hanya menunjukkan bentuk cinta, tetapi juga memberikan teladan bagi anak-anak tentang pentingnya altruism dan kebersamaan. Suryadi (2015) menunjukkan bahwa anak-anak yang menyaksikan pengorbanan ibunya cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih empati dan peduli terhadap orang lain. Ia akan lebih mengerti tentang kehidupan, mampu mempertimbangkan apa yang akan dia lakukan.

Baca Juga:  TRANSFORMASI IDEOLOGI SEKULAR vs IDEOLOGI ISLAM

Dalam konteks sosial dan budaya di Indonesia, ibu sering dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan ekonomi hingga tekanan sosial. Namun, banyak ibu yang mampu menunjukkan ketangguhan dan kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah tersebut. Kesabaran ibu dalam mendidik anak menjadi teladan yang kuat bagi anak-anak untuk menghadapi kesulitan dengan bijak.
Ibu adalah penjaga nilai-nilai keluarga, mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, hingga ketaatan pada ajaran agama dan adat istiadat. Melalui pengajaran yang konsisten tentang pentingnya disiplin, ibu memberikan arahan moral dan perilaku yang akan diikuti oleh anak-anak mereka sepanjang hayat. Ibu yang membesarkan anak-anaknya dengan disiplin yang lembut, tetapi tegas , ia cenderung lebih sukses dalam mengatur waktu dan lebih bertanggung jawab dalam kehidupan mereka.

Baca Juga:  TERNYATA USTADNYA DUDA

Dalam rumah tangga ibu memainkan peran utama dalam memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai religius kepada anak-anak. Ibu yang mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai agama yang kuat memberikan dasar spiritual yang kokoh bagi perkembangan moral dan etika mereka. Ibu selalu memberikan teladan yang baik, utamanya yang berurusan dengan ibadah yang mendasar. Seandainya seorang ibu merasa kurang mampu mendidik anaknya di bidang agama, baca Qur’an, misalnya, ibu akan berusaha mendatangkan guru ngaji ke rumah maupun sangat setia menemani anaknya yang mengikuti kegiatan TPQ di masjid.

Keteladanan seorang ibu dalam kehidupan keluarga adalah pilar utama dalam pembentukan karakter anak-anak. Ibu bukan hanya sosok yang mendidik dan merawat, tetapi juga menjadi contoh nyata dalam segala sisi kehidupan, tentang bagaimana menjalani hidup dengan nilai-nilai kebersamaan, pengorbanan, kesabaran, dan religiusitas. Dengan teladan yang ditunjukkan oleh ibu, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan memiliki moral yang baik.
Ibu adalah mata air cinta, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya,
Ia akan kehilangan sehelai jiwa suci
Yang senantiasa merestui dan memberkatinya

(Kahlil Gibran)

Baca Juga:  Menjembatani Deprivasi di Kota: Tantangan dan Peluang Gerakan Sosial Profetik

Referensi:
– Ahmadi, A., & Supriyanto, T. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
– Nurhidayati, T., & Handayani, S. (2017). Ketangguhan psikologis ibu dan dampaknya terhadap ketahanan keluarga di Indonesia. Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3), 45-55.
– Suryadi, A. (2015). Pengorbanan ibu dalam membentuk karakter anak. Jurnal Penelitian Sosial, 8(2), 100-112

*)Sulistyorini, S.Pd, Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Salatiga, Sekretaris PDA Kota Salatiga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *