Guru Hebat itu Meng-Inspirasi

Today's Inspiration Bagian Keduapuluh Satu

#Teacher’s Inspiration Serial 01

Oleh: Lukman Hakim

“Learning is voluntary. That’s a sobering thought when you consider it. So your goal is to create an environment where the students think the learning is worth the effort and worth the risk.”

— Steele, 2022:4

Fordem.id – “Belajar itu sukarela.” Maka mengajarpun sejatinya bukan tentang memaksa, tetapi menginspirasi. Seorang guru bukan hanya pengantar materi, tetapi pembuka jalan—agar anak-anak menemukan alasan untuk belajar, untuk bertumbuh, untuk berusaha.

Al-Qur’an menegaskan dalam Surah An-Najm ayat 39-40:

Baca Juga:  Peran Pemuda dalam Menangani Krisis Iklim

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ

“Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya.”

Ayat ini adalah suluh cahaya bagi seorang guru: bahwa hasil akhir bukan semata soal nilai, tetapi tentang ikhtiar yang nyata. Bahwa tugas kita bukan memastikan murid paham hari ini, tetapi memastikan mereka tidak berhenti berusaha untuk paham esok hari.

Guru adalah fasilitator ikhtiar. Maka, ketika murid belajar karena mereka percaya bahwa itu layak diusahakan, guru telah berhasil. Kita sedang membangun keyakinan dalam jiwa mereka: bahwa belajar adalah bagian dari perjuangan hidup yang kelak akan diperlihatkan Allah.

Baca Juga:  PERSPEKTIF POSITIF ADALAH KENISCAYAAN

Seorang guru sejati tidak hanya mengejar keberhasilan akademik siswanya, tetapi juga membentuk karakter mereka sebagai pejuang ilmu. Karena pada akhirnya, setiap usaha itu akan disaksikan, dihargai, dan dibalas. Dan guru yang menjadikan penyala semangat itu—akan turut mendapatkan bagian dari cahaya amalnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *