Fokuslah Pada Kelebihan Anak

Today's Inspiration Bagian Ketigapuluh Enam

#Teacher’s Inspiration Serial 16

Oleh: Lukman Hakim – (Kepala SMK Muh 1 Semarang)

A great teacher doesn’t search for flaws in their students, but for sparks of greatness waiting to be lit
(Seorang guru yang hebat tidak mencari-cari kekurangan muridnya, tetapi mencari percikan kehebatan yang menunggu untuk dinyalakan.)

Di balik setiap mata anak-anak yang menatap kita di ruang kelas, tersembunyi kekuatan yang menanti untuk ditemukan. Setiap siswa datang dengan kisahnya sendiri dengan harapan, luka, bakat, dan tantangan yang tak selalu terlihat di permukaan. Di sinilah peran guru menjadi sangat mulia: bukan sekadar pengajar, tetapi penempa harapan dan pembangkit potensi.

Baca Juga:  Guru Positif yang Mengubah Arah Mata Angin

Ketika kita mulai melihat siswa bukan dari kelemahannya, tetapi dari kekuatannya, maka pendidikan berubah menjadi pengalaman yang memerdekakan. Danny Steele (2022) menyatakan, “When working with students, it’s best when we start by focusing on their strengths. It’s good for them AND it’s good for us”. Memulai dari kekuatan bukan hanya membesarkan hati anak, tapi juga melembutkan hati kita sebagai pendidik.

Setiap manusia punya dua sisi: kekuatan dan kelemahan. Namun sering kali, kita terjebak dalam kecenderungan untuk menunjuk celah daripada menyulut cahaya. Padahal, ketika kita memilih untuk menyoroti kekuatan anak, kita sedang menyalakan obor di tengah gelapnya keraguan mereka. Obor itulah yang kelak akan menuntun mereka menemukan siapa dirinya, dan menjadi versi terbaik dari dirinya.

Baca Juga:  Yakin Esok Akan Lebih Baik

Guru yang hebat bukanlah yang tahu segalanya, tetapi yang mampu melihat sesuatu yang baik dalam setiap muridnya, bahkan ketika murid itu sendiri belum menyadarinya. Ia memilih untuk menjadi cermin kebaikan yang memantulkan potensi, bukan menyorot kekurangan.

Jika kita ingin anak berkembang, maka biarkan mereka mendengar hal-hal baik yang kita ceritakan tentang mereka kepada orang lain. Karena kata-kata baik yang disampaikan dengan tulus adalah pupuk bagi kepercayaan diri mereka. Ketika anak dibesarkan dengan pujian yang tulus, mereka belajar menghargai diri dan orang lain. Ketika mereka didorong, mereka belajar percaya bahwa mereka mampu.

Baca Juga:  KOPERASI: Ekonomi Kerakyatan

Mari kita menjadi guru yang bukan hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga menumbuhkan harapan. Yang bukan hanya memberi nilai di rapor, tetapi memberi makna di hati. Karena dalam setiap anak ada potensi besar yang hanya butuh satu hal untuk mekar: seorang guru yang percaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *