Khafid Sirotudin
Ada beberapa kader Fordem Berkemajuan dari beberapa Daerah yang WApri saya sejak sore hingga tadi malam.
Isinya kurang lebih begini :
• “Pak Khafid orang2 Muh dihabisi semua, tidak ada yg lolos PPK satupun”.
Karena belum tahu nama pengirim, saya tanya :
“Maaf, anda siapa dan mendaftar PPK Kec/Kab/Kota mana ?”.😁🙏
Belum menjawab hingga catatan ini saya tulis.🤷🏼♂
• “Lapor Ndan, dari 18 pendaftar kader kita lolos 13”.
• “Ijin matur mas, wargaMu yg lolos PPK hanya separo. Maaf belum maksimal”.
• “Mohon doanya pak, masih ada dinamika. Pengumuman seleksi PPK belum bisa diumumkan”.
Sayapun berucap terimakasih, matur nuwun, barakallah, jazakumullah disertai Stiker dan Emicon 👍🏻😍😁🙏🤩☝🏻✌🏻🤟🏻
• “Om saya tidak katut (lolos)…padahal hasil CAT nomer 2”.
• “Ijin leave dari Group. Terimakasih”.
Ada juga yang keluar group tanpa pamit, “waton metu” tanpa babibu 😁.
Sebuah perilaku sosial yang kurang berkeadaban dalam bersosmed.😇🤭
Saudaraku, dalam kontestasi Seleksi Penyelenggara Adhock Pemilukada 2024 kita wajib memahami Sistem, Ekosistem dan Cyrcle Institusi, Syarat dan Ketentuan, Norma yang Berlaku sebagaimana Seleksi pada Calon Mahasiswa-siswi di PTN, PTS, Sekolah Kedinasan dan kontestasi calon Taruna Taruni Akpol-Akmil maupun “tarung drajat” sebagai Caleg, Capres dan Cakada.
Setiap Institusi ada proses, tahapan, ukuran dan budaya organisasi yang melingkupi.
Setiap kontestasi merebutkan jabatan dan posisi kekuasaan terdapat mekanisme, tata-cara, networking, dan legacy tertentu.
Ada proses yang bersifat obyektif, ada pula yang obyektif-relatif alias subyektif.
Kita musti faham mana tahapan yang bersifat Selected Official dan mana yg Appointed Official.
Btw, saya sampaikan terimakasih kepada para kader/warga/simpatisan persyarikatan yang tergabung dalam Forum Demokrasi Berkemajuan Jateng selama ini.
Kerelaan dan Keberanian Sdrku sekalian Mengikuti Seleksi Penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu) dan Penyelenggara Ad-hock (PPK/Panwascam, PPS/PKD, KPPS/PTPS) adalah sebuah langkah yang layak diapresiasi tinggi sebagai ihtiar daya-upaya bersama mewujudkan Demokrasi yang Substansif.
Semoga ihtiar yang sungguh-sungguh kita bersama menjadi amal shalih, sedekah politik kebangsaan dan keumatan yang dirahmati Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sesalkan apa yang musti disesalkan,
tetapi…
jangan kelewat putus asa.
“Gusti Allah mboten nate sare (Allah Swt. tidak pernah tidur)”.
Wallahu’alam
#SKS-234 : 15/05/2024