MAKMUR SOFYAN MUSTOFA, Ingin Lebih Bermanfaat, Rela Lepaskan Jabatan Dewan

Fordem.id | KOTA PEKALONGAN – Tidak sedikit orang berusaha keras agar mendapatkan jabatan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pada Pemilu 2024 kemarin ribuan orang berkompetisi untuk meraih kursi legislatif. Sudah pasti yang gagal lebih banyak daripada yg sukses, sebab ketersediaan kursi DPRD terbatas. Namun berbeda dengan Sofyan Makmur Mustofa. Pria kelahiran Purbalingga 3 Januari 1982 itu justru memilih mundur dari jabatan kursi DPRD Kota Pekalongan Periode 2024-2029. Suatu raihan karier politik yang prestisius di periode ketiganya malah sengaja ia tanggalkan. Mustofa sapaan akrabnya kali ini akan mengembangkan dakwah Politiknya di Eksekutif. Mantan Ketua DPD KNPI Kota Pekalongan ini diusung menjadi Calon Wakil Walikota Pelalongan melalui PAN dan PKB.

“Terimakasih kepada PAN dan PKB atas kepercayaan ini. Kehormatan yang harus diperjuangkan”. Ucapnya.

Mustofa berkarier di Politik sejak ia masih muda. Bermula dengan menjadi staf Fraksi dan DPD PAN Purbalingga di tanah kelahirannya. Pada tahun 2007 ia mulai hijrah ke kota Pekalongan lantaran menemukan pujaan hatinya sang istri tercinta bernama Chusnul Chotimah. Di Kota batik Mustofa melanjutkan karier politik bersama DPD PAN Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah saya diberikan ruang yg sangat terbuka oleh saudara-saudaraku PAN Kota Pekalongan”. Tutur ayah dari empat anak ini.

Tahun 2009 Mustofa memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif. Namun di kesempatan pertamanya belum beruntung. Meski gagal namun tak mematahkan semangat Mustofa untuk terus berjuang. Pada Pemilu 2014 dengan kegigihannya Mustofa berhasil meraih kursi legislatif mengungguli pesaing incumbent. Amanah sebagai anggota DPRD Kota Pekalongan ia jaga dengan penuh hati-hati dan kesungguhan. Kemudian mengantarkan pada keberhasilan di periode keduanya, yakni Pada Pemilu 2019. Mustofa kembali melenggang menjadi Dewan.

“Alhamdulillah masyarakat masih mempercayakan amanah kepada saya di periode kedua”. Tutur Calon Doktor UIN Walisongo Semarang ini.

Pemilu 2024 Mustofa kembali bertarung dan lagi-lagi menang. Namun baru dilantik beberapa hari jabatan tersebut harus dilepaskan.

Mungkin bagi sebagian orang menyayangkan atas jabatan yang harus dilepaskan sebagai Anggota DPRD Kota Pekalongan. Tapi berbeda dengan Mustofa. Baginya politik itu harus menyentuh di semua lini. Menurut Mustofa menjadi aktor politik di ranah eksekutif kebermanfaatannya lebih luas. Selain itu prinsip hidup bagi Mustofa adalah pengorbanan untuk kepentingan yang lebih baik adalah sebuah keharusan.

“Kalau saya ternyata akan mendapatkan tempat dan posisi yg lebih mulia dan bermanfaat kenapa saya harus eman-eman terhadap jabatan saya saat ini”. Katanya.

Pada Pilkada Kota Pekalongan 2024 ini Mustofa berpasangan dengan Muhtarom. Calon Wali Kota pasangan Mustofa ini adalah Ketua PCNU Kota Pekalongan saat ini. Bagi Mustofa Muhtarom dan dirinya yang diusung oleh PAN dan PKB adalah koalisi keummatan. Sebab secara historis PKB adalah Partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama dan PAN adalah Partai yang lahir dari Muhammadiyah.

“Dua organisasi besar bersatu untuk turun tangan memimpin dan membenahi Kota Pekalongan”. Ucap pendiri IMM Komisariat Buya Hamka UIN GusDur ini.

Kehadiran dirinya, lanjut Mustofa, pada Pilkada Kota Pekalongan ini adalah keterpanggilan untuk melakukan terobosan-trobosan program yang dianggap belum tuntas dan dinikmati oleh masyarakat.