#Teacher’s Inspiration Serial 14
Oleh: Lukman Hakim
“Most teachers don’t get a lot of attention. Their engaging lessons aren’t on Twitter. Their cool interactions with students aren’t captured on YouTube. But they’re still crushing it. And they’re making a difference for a lot of students. I’m grateful for them” (Steele, 2022:20).
“Kebanyakan guru tidak banyak mendapat perhatian. Pelajaran mereka yang menarik tidak ada di Twitter. Interaksi mereka yang asyik dengan siswa tidak terekam di YouTube. Namun, mereka tetap hebat. Dan mereka membuat perbedaan bagi banyak siswa. Saya bersyukur kepada mereka”
Di era serba digital ini, dimana media sosial begitu membanjiri kehidupan kita, begitu banyak hal yang viral. Setiap detik bisa diabadikan, setiap aksi bisa menjadi konten.
Namun, ada sosok-sosok luar biasa yang tetap bekerja dalam senyap. Mereka adalah para guru. Most teachers don’t get a lot of attention. Pelajaran dan cara mengajar mereka yang menarik tak banyak diketahui orang karena tidak diunggah di tiktok, Interaksi mereka yang hangat dengan siswa tak pernah direkam dan ter-publish di YouTube. Tapi mereka tetap melakukannya—mendidik, membimbing, menginspirasi. Dan yang lebih penting, mereka telah melakukan perbedaan besar bagi banyak siswa. Seperti yang dikatakan Steele (2022:20), “I’m grateful for them.”
Guru yang hebat itu tak mencari sorotan. Mereka mendidik dengan hati, bukan demi pujian atau apresiasi. Mereka melayani sepenuh jiwa. Mereka memperbaiki moral generasi dengan tujuan suci, bersandar sepenuhnya pada balasan dari Illahi Robbi. Tidak goyah oleh tepuk tangan, tidak runtuh oleh cemoohan. Mereka tahu, tugas mereka lebih besar dari sekadar dikenal: yaitu membentuk karakter, membangun akhlak, dan menyiapkan masa depan bangsa.
Guru hebat itu tak berhenti karena dicaci. Takkan tumbang walau ada usaha untuk ditebang. Karena dalam dirinya hidup sebuah prinsip: memperbaiki akhlak anak bangsa jauh lebih penting daripada menjadi terkenal dan viral.
Hari ini, mungkin dunia tak melihat mereka. Kamera tak mengabadikan peluh mereka. Tapi Allah mencatat setiap tetes ikhlas yang mereka tanamkan. Dan dari tangan-tangan mereka, lahirlah pemimpin, cendekiawan, dan insan mulia yang membawa perubahan.
Mari kita belajar menghargai dalam diam. Mendoakan dalam sunyi. Karena sesungguhnya, guru adalah pahlawan sejati yang tak selalu terlihat—tapi selalu ada.
*) Red. Fordem.id