Jika Ingin Allah Memberikan yang Lebih pada Kita; Pantaskan Diri!

Today's Inspiration Bagian Keempatpuluh

#Teacher’s Inspiration Serial 20

Oleh: Lukman Hakim

If you want to change the fruits, you will first have to change the roots. If you want to change the visible, you must first change the invisible.
(Jika kamu ingin mengubah buahnya, kamu harus terlebih dahulu mengubah akarnya. Jika kamu ingin mengubah yang tampak, kamu harus terlebih dahulu mengubah yang tak tampak.)

Saat kita bekerja dengan sepenuh hati untuk mendidik dan mencerahkan generasi penerus bangsa, murid-murid kita, seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan dalam hati dan pikiran: “Mengapa rezekiku begini? Mengapa bebanku seberat ini? Mengapa amanah ini diberikan padaku?”

Kawan-kawanku semua….seringkali saya katakan bahwa di dunia dan kehidupan ini, tidak ada sesuatupun yang kebetulan. Semua adalah by design dan skenario Tuhan. Dan kita yakin bahwa skenario Tuhan pastilah yang terbaik. Mungkin itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tapi itulah yang terbaik bagi kita dalam pandangan Tuhan, karena Dia lebih tahu kapasitas, kompetensi dan takaran yang kita miliki. . Allah tidak mungkin memberi amanah atau rezeki secara sembarangan kepada kita. Dia pasti memberikan dengan ukuran, dengan pertimbangan, dan dengan kasih sayang-Nya.

“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan melampaui batas di muka bumi. Tetapi Dia menurunkan (rezeki) dengan ukuran yang Dia kehendaki…” (QS. Asy-Syura: 27)

Betapa luar biasanya pesan ini: Allah memberi kita rezeki dan tanggung jawab sebesar kemampuan kita menjaganya. Maka, jika hari ini kita diberi kepercayaan memimpin kelas, mengelola administrasi, atau bahkan memimpin sekolah itu, artinya Allah telah melihat potensi yang kita masing-masing miliki.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al-Baqarah: 286)

Rezeki tidak selalu tentang uang. Ia bisa berbentuk kepercayaan, kedudukan, ilmu, bahkan pengaruh yang mampu mengubah nasib orang lain. Dan semua itu adalah ujian yang dikalibrasi khusus untukmu, karena Dia tahu: engkau mampu.

“Sesungguhnya ada hamba yang tidak baik baginya kecuali kaya, dan jika dia miskin, dia akan rusak. Dan ada yang tidak baik baginya kecuali miskin, jika dia kaya, dia akan rusak.” (HR. Tirmidzi)

Maka, jangan iri pada rezeki orang lain. Jangan mengeluh tentang beratnya tugasmu. Rezekimu adalah takaran kepercayaan Allah padamu. Dan saat engkau mampu mengelolanya dengan bijak, Allah akan membukakan pintu-pintu yang lebih besar.

“Jika engkau bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)

Maka jika kita ingin rejeki, jabatan, amanah yang lebih tinggi, lebih besar dan lebih sering luas, kata KOENTJI nya adalah mari kita tingkatkan ilmu, kapasitas, kemampuan, keikhlasan kita agar ,di mata Allah, kita dianggap mampu mengelola rejeki, jabatan dan amanah yang lebih. Karena Allah tidak ingin kita hancur dengan amanah, rejeki , jabatan dan tanggung jawab yang kita belum mampu mengembannya. Perbesar embermu jika kau ingin menampung air yang lebih banyak.

Teruslah belajar dan meningkatkan kapasitas diri, karena rezeki dan amanah besar hanya dititipkan kepada yang siap. Jangan takut dengan tantangan, karena itu tanda Allah sedang mempersiapkanmu untuk level berikutnya. Dan ketika datang rezeki atau tanggung jawab yang besar, sambutlah dengan syukur dan pengelolaan yang amanah.
Tingkatkan kepantasan dan kepatutan kita agar Allah memberikan murid yang lebih banyak.

Wahai para guru dan tenaga kependidikan, kita bukan sekadar pengajar. Kita adalah penjaga amanah besar. Dan Allah tidak akan menaruh beban itu di pundak yang keliru. Karena Dia tahu kita mampu.

*) Red. Fordem.id – Penulis merupakan Sekretaris MPI PWM Jateng juga sebagai Kepala SMK Muhammadiyah 1 Semarang.