PEKALONGAN—Kisah inspiratif datang dari Kabupaten Pekalongan. Ahmad Ridhowi, politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) asal Desa Pangkah, Kecamatan Karangdadap, resmi ditetapkan sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2024–2029.
Penunjukan Ridhowi ini menjadi istimewa karena ia merupakan satu-satunya pimpinan DPRD dari PAN di seluruh Jawa Tengah.
Keberhasilan Ridhowi semakin lengkap karena dalam Pemilu 2024 lalu, ia bersama adik kandungnya, Umi Farida, sama-sama terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan. Keduanya merupakan pendatang baru yang berhasil menembus panggung politik daerah dari latar keluarga sederhana.
“Kayak mimpi, saya dan adik saya bisa sama-sama duduk di DPRD. Kami hanya anak dari ibu penjual ikan pindang di Pasar Doro,” ujar Ridhowi dengan mata berkaca-kaca, saat diemui di kantornya pada Rabu 8 Oktober 2024.
Ridhowi mengaku, kesuksesan yang diraih bersama adiknya tidak datang secara instan. Ia menyebut ada tiga kunci utama di balik keberhasilan mereka: percaya diri, bermental pejuang dan petarung, serta yang paling penting doa dan restu dari orang tua.
“Kalau tidak percaya diri, tidak akan berani maju. Kalau tidak bermental pejuang, kita mudah menyerah. Tapi di atas semuanya, keberhasilan ini karena doa dan restu orang tua. Itu kekuatan yang luar biasa,” ucapnya penuh haru.
Motivasi Ridhowi untuk terjun ke dunia politik berangkat dari pesan almarhum ayahnya yang selalu mengingatkan agar anak-anaknya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Almarhum ayah saya selalu berpesan agar anak-anaknya menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Itu yang terus saya pegang,” tuturnya.
Keberhasilan Ridhowi tidak lepas dari kiprahnya membesarkan PAN di Kabupaten Pekalongan. Pada Pemilu 2024, PAN berhasil meraih empat kursi DPRD, dengan Ridhowi mencatat sekitar 8.700 suara, salah satu yang tertinggi di internal partai. Atas prestasi tersebut, partai memberikan kepercayaan kepadanya untuk menduduki kursi pimpinan DPRD.
Sebagai politisi muda yang berangkat dari keluarga sederhana, Ridhowi menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan pelaku UMKM di Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, UMKM merupakan pahlawan ekonomi yang menjadi tulang punggung perputaran ekonomi rakyat.
“UMKM adalah penggerak ekonomi masyarakat. Tapi sayangnya, mereka sering kurang mendapat perhatian. Ini yang akan saya perjuangkan,” tegasnya.
Kepedulian Ridhowi terhadap ekonomi kerakyatan juga ia tunjukkan dalam keseharian. Ia dikenal gemar berbelanja di warung-warung kecil dan pelaku UMKM lokal.
“Saya sering makan di warung lesehan pinggir jalan. Selain ngelarisi, juga sekaligus menyerap aspirasi langsung dari masyarakat,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak hanya fokus pada ekonomi rakyat, Ridhowi juga mendorong pemuda dan mahasiswa Pekalongan agar aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Ide dan gagasan dari pemuda serta mahasiswa sangat kami butuhkan untuk kemajuan Kabupaten Pekalongan. Saya siap menjadi teman diskusi,” ucapnya.
Dengan semangat kerakyatan dan keteguhan sikap, Ahmad Ridhowi kini menjadi wajah baru politik Pekalongan. Dari anak penjual ikan pindang, ia berhasil mengantarkan PAN meraih kursi pimpinan DPRD satu-satunya di Jawa Tengah bersama adik kandungnya yang juga ikut menorehkan sejarah.