TAKLUKKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN

Conquer Evil with Good

Khazanah, Opini548 Dilihat

Lukman Hakim

Kehidupan itu bagaikan sebuah cermin. Apa yang kita berikan, itulah yang akan kita terima. Kalau kita berbuat baik, maka kebaikan yang akan kembali pada kita.

Begitu pula sebaliknya, jika kita berbuat keburukan maka keburukan juga yang akan kita terima. Bahkan sering pula orang menyatakan bahwa jika kita berbuat jahat maka kejahatan yang jauh lebih besar yang akan menimpa kita. “Siapa menebar angin akan menuai badai”.

Di tengah samudera hidup yang penuh ombak dan badai, seringkali kita kesulitan menghadapi hantaman cobaan dan derita bahkan kita larut dalam deraan badai dan cobaan. Dalam interaksi sosila seringkali kita mendapatkan perlakuan yang tidak sepatutnya kita terima. Niat baik kita dibalas dengan perlakuan yang menyayat hati. Hinaan, cacian, umpatan, perasaan dilukai, diremehkan dan segala afirmasi negatif lain justru yang kita terima.

Baca Juga:  IBU PELIPUR LARA

Rasa benci lalu diikuti dengan perasaan ingin balas dendam pun menyeruak. Kesumat pun dihembuskan setan ke dalam hati dan otak kita.
Namun, tahukah kamu bahwa membalas keburukan dengan kebaikan adalah pilihan yang jauh lebih mulia dan bermanfaat?

Memang, mudah untuk terbawa emosi dan ingin membalas dengan cara yang sama. Tapi, sadarkah kita bahwa membalas keburukan dengan perlakuan buruk adalah bukan solusi terbaik. Karena hal ini tidak akan menghentikan “rantai keburukan” tapi justru akan terus berkelindan dengan keburukan berikutnya. Menjadi lingkaran setan atau ‘vicious circle’ yang terus berkelanjutan tanpa batas akhir.

Baca Juga:  Media Sosial Sebagai Sarana Pemilih Partisipatif

Membalas keburukan dengan kebaikan justru menunjukkan kekuatan dan kematangan karakter. Kita mampu mengendalikan emosi, tidak terbawa arus kemarahan, dan memilih untuk bertindak dengan penuh kebijaksanaan. Kita mampu menunjukkan bahwa keburukan yang ditimpakan kepada kita tidak mampu mengalahkan kebaikan dalam diri.

Lebih dari itu, membalas keburukan dengan kebaikan dapat membawa perubahan yang positif. Ketika kita membalas dengan kebaikan, orang yang telah berbuat buruk kepada kita mungkin akan tersentuh dan terdorong untuk introspeksi diri. Mereka mungkin akan menyadari kesalahannya dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Sedulur….
Membalas keburukan dengan kebaikan juga dapat membawa kedamaian bagi diri sendiri. Ketika kita memilih untuk tidak menyimpan dendam dan amarah, hati kita pun terasa lebih tenang dan damai. Kita terbebas dari beban kebencian dan mampu menjalani hidup dengan lebih bahagia.

Baca Juga:  Surat Suara yang Beredar Diluar Jadwal Ditengarai Penuh Pelanggaran

Jika orang lain melempar kita dengan hinaan, balaslah dia dengan melemparnya seikat bunga (tanpa potnya).

Sedulur…
Membalas keburukan dengan kebaikan memang tidak mudah. Tetapi, percayalah bahwa itu adalah pilihan yang tepat dan bermanfaat.

Membalas keburukan dengan kebaikan, menunjukkan kekuatan karakter kita dalam mendorong perubahan, membawa kedamaian, dan menciptakan efek domino kebaikan.

Ingatlah bahwa kebaikan selalu lebih kuat daripada keburukan. Teruslah menebar kebaikan, dan dunia akan menjadi tempat yang lebih indah dan damai.
Salam inspirasi.

*) Kepsek SMK Mutu Kota Semarang, Sekretaris MPI PWM Jateng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *