_Khafid Sirotudin_
Ahad Wage pagi, tanggal 3 Pebruari 2019 jam tangan menunjukkan waktu 06.10 WIB, ketika ustadz Mabrur, Ketua Majlis Tabligh PCM Weleri, baru saja naik podium untuk menyampaikan materi pengajian pada Pengajian Ahad Pagi (PAP) Ar-Rahmah Weleri. Sementara jamaah sudah meluber duduk _lesehan_ sampai halaman Pendopo Kawedanan Weleri (sekarang kantor kecamatan), berbagi tempat dengan area parkir sepeda motor yang penuh sesak. Sekitar 20-an mobil terparkir di sepanjang bahu jalan kanan-kiri depan Polsek dan kantor kecamatan Weleri.
Alhamdulillah cuaca hari ini terang. Lebih kurang 1.000-an orang hadir mengikuti PAP Ar-Rahmah hari ini. Bahkan di saat2 tertentu bisa mencapai lebih 1000 orang.
Usia majlis rutin PAP Ar-Rahmah tahun ini memasuki usia ke-26 _(pengajian pertama 8 Agustus 1993)_. Sebuah model dakwah jamaah/majlis taklim yang diinisiasi oleh PC Muhammadiyah Weleri, dengan tokohnya H. Muslim. Sebuah gerakan “dakwah kultural” yang memadukan _pengajian rutin, gerakan ZISWaH (Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf, Hibah), sosial dan ekonomi kerakyatan_.
Mubaligh yang mengisi pengajian didatangkan dari dalam dan luar Weleri Kendal secara bergantian. Ada yang tetap, ada pula yang tentatif situasional sesuai _hari pasaran Jawa_ yaitu Ahad pahing, pon, wage, kliwon dan manis (legi). Beberapa tokoh regional dan nasional pernah hadir di PAP Ar-Rahmah.
Awalnya PAP didedikasikan sebagai sarana pengajian warga/simpatisan persyarikatan, sekaligus menggali dana umat untuk membangun Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Kendal di Weleri. Alhamdulillah RSI Muhammadiyah Kendal akhirnya berdiri dan memulai operasional pada Agustus tahun 1996. Saat ini RSI Muhammadiyah Kendal _boleh dikata_ menjadi RS terbaik di kabupaten Kendal.
Ada yang _khas_ dari PAP Ar-Rahmah Weleri antara lain:
_Pertama, sebagian besar jamaahnya adalah para bakul/pedagang pasar_, anggota Hapsari (Himpunan Pedagang Pasar Weleri). Salah satu komunitas penguat gerakan zakat melalui Bapelurzam (Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah) Weleri sejak 1979.
Pengajian tidak boleh terlalu lama waktunya. Jam 06.00 mulai jam 07.00 selesai. Sebab jamaah harus segera menggelar dagangan di pasar Weleri.
_Kedua, mampu mengumpulkan dana yang relatif besar,_ untuk ukuran sebuah pengajian rutin sepekan sekali. Kotak infaq hari ini terkumpul Rp 8.650.000. Biasanya dana yang terkumpul Rp 50-60 juta per bulan.
_Ketiga, jamaah memiliki kebebasan untuk apa uangnya diinfaqkan_.
Selain infaq “komplongan” (kotak infaq keliling), bantuan yang bersifat khusus dimasukkan amplop dan ditulisi “alamat amanat” oleh para dermawan. Pengelola men-tasaruf-kan sesuai _”wasiat/pesanan”_ jamaah yang tertulis di amplop. Ada yang untuk PAYM Putra/Putri, TK ABA, Masjid, MBS/Ponpes dan Zakat.
Adapun infaq sedekah yang _umum/tanpa pesanan_ (hasil komplongan) dikelola untuk biaya operasional dan sisanya disalurkan oleh Pengelola PAP melalui berbagai aktivitas dakwah dan _”jihad fi sabilillah”_ sesuai kaidah tata kelola keuangan persyarikatan yg baik, akuntabel, jujur dan terbuka.
_Keempat, mampu menumbuhkan “multiplier effect” ekonomi di kalangan jamaah_.
Bakul minuman/wedang, kudapan/snack, sayur, lauk pauk, gethuk, dll. ikut _”ngalap berkah”_ (memperoleh manfaat) dari para jamaah yang hadir.
Jumlah 800-1000 orang jamaah adalah konsumen potensial.
_Kelima, memiliki kesadaran kolektif yg relatif independen dan berdaulat_.
Jamaah PAP Ar-Rahmah mampu mensikapi kehidupan politik, sosial-budaya kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara secara arif dan bijaksana.
Barangkali dengan seringnya kehadiran tokoh tingkat provinsi-nasional, anggota legislatif, pejabat pemerintah/eksekutif disaat _musim_ Pileg, Pilpres, Pilgub dan Pilbup menjadikan jamaah _”ora gumunan, ora kagetan lan ora bingungan”_ (tidak mudah terpukau, kaget dan bingung) dalam mensikapi _”ombyaking jaman”_ (perkembangan zaman). Apalagi PAP Ar-Rahmah sudah melewati 7 era Presiden RI sejak jaman Orba, Orde Reformasi dan Orde Baru-baru ini.
_*Berkembang di Berbagai Tempat*_
PAP hari ini ada yang tidak seperti biasanya. Selain dihadiri jamaah rutin juga hadir Ketua dan 2 orang komisioner Bawaskab Kendal, Panwascam Weleri dan Camat. Rupa-rupanya ada Yayuk Basuki yang juga Caleg DPR-RI PAN hadir pagi ini di PAP Ar-Rahmah Weleri untuk _”ngalap berkah”_ (mencari simpati) suara Pileg 2019. Juga terlihat mas Umam, Ketua LPB/MDMC Jateng, Calon DPD nomor 39 dan beberapa Caleg DPRD Kendal dari PAN dan parpol lain.
Sebuah kondisi yang telah biasa dihadapi jamaah bila musim pemilu dan pilkada tiba.
Se kabupaten Kendal saat ini berkembang PAP sejenis hingga 15 lokasi yang dikelola Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Ada beberapa PAP lain yang dikelola NU.
PAP merupakan aksi otentik dan riil dalam pemberdayaan ipoleksosbud-hankam bagi umat dan masyarakat. Sekaligus sarana yang efektif untuk meningkatkan derajat kesehatan spiritual dan sosial, membangun mental yang baik sekaligus _”revolusi moral”_ publik, serta ekonomi kerakyatan.
Wallahu’alam
_Weleri, 3 Pebruari 2019_
*) Kader Kampung, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jateng 2015-2020