#Teacher’s Inspiration Serial 05
Oleh: Lukman Hakim
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Al kareem:
اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ
“Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.”
(Al-Anbiyā’ [21]:90)
Ayat ini menggambarkan karakter orang-orang pilihan: mereka tidak menunda kebaikan, tidak lelah berdoa, dan senantiasa hidup dalam kekhusyukan. Bila kita tarik ke dalam peran pendidik, inilah wajah ideal seorang guru inspiratif.
Steele (2022:5) menambahkan:
“Inspiration does not need to be a fleeting feeling. I think an inspired teacher is a teacher who comes to work every day mindful of their true purpose. And that ultimate purpose is not found in their lesson; it is found in the students they are teaching.”
“Inspirasi tidak harus berupa perasaan yang sekilas. Menurut saya, guru yang terinspirasi adalah guru yang datang ke tempat kerja setiap hari dengan menyadari tujuan utama mereka. Dan tujuan utama tersebut tidak ditemukan dalam pelajaran mereka; melainkan dalam diri siswa yang mereka ajar.”
Seorang guru inspiratif tak pernah kehilangan arah karena ia tahu bahwa setiap langkahnya adalah bagian dari kebaikan yang lebih besar. Ia mengajar bukan sekadar menyampaikan materi, tapi menyalakan api semangat di hati siswa. Ia hadir bukan untuk memenuhi kewajiban, tapi untuk memenuhi kebutuhan jiwa anak-anak yang sedang tumbuh mencari arah.
Guru seperti ini sadar bahwa inspirasi bukan momen sesaat, tapi energi yang dibawa sepanjang hari, sepanjang tahun. Ia mungkin lelah, tapi tak kehilangan makna. Ia mungkin diuji, tapi tak pernah berhenti.
Guru yang memiliki semangat utama untuk memberi inspirasi kepada siswa untuk melakukan yang terbaik adalah guru idaman. Ia bukan hanya pelita di tengah gelap, tetapi lentera peradaban yang ikut memperbaiki kehidupan.
*) Red. Fordem.id