Bun, Patriarki Meremukkan Keadilan

Opini524 Views

Oleh: Nur Rizki Larasati(Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah)

Lawan terbesar kita semua adalah kapitalisme. Salah satu sistem yang dilahirkan oleh kapitalisme ialah patriarki. Patriarki menghasilkan penindasan terhadap perempuan. Tidak hanya perempuan saja, laki-laki juga dapat merasakan penindasan oleh laki-laki berpatriarki tinggi, tetapi tidak semua menyadarinya.

Masyarakat Indonesia jika melihat fenomena perempuan berada pada garis terdepan dibanding laki-laki, akan merasa senang karena berhasil menghilangkan budaya patriarki. Apabila patriarki melihat itu mereka akan merasakan panas hati dan berpola. Perempuan sudah lama dijajah oleh patriarki. Ketika perempuan menyuarakan pendapatnya, tentu akan dibilang “sok kritis”.

Baca Juga:  Pemilu, Melembagakan Konflik untuk Integrasi Bangsa

Seorang pimpinan organisasi pada saat masa kampanye nya, pernah berkata “Kita akan bentuk organisasi ramah perempuan, dan apapun keputusannya akan melibatkan perempuan”. Nyatanya apa? Sampai sekarang tidak semua keputusan strategis melibatkan perempuan. Biasanya cukup diselesaikan di meja per-kopian dan hanya didatangi oleh orang-orang koalisinya sendiri.

Ketika momentumnya perempuan mengkritisi kebijakan pemimpin yang patriarki, pasti pemimpinnya menyampaikan alibinya. Alibi yang sering kali menunjukkan sifatnya yang tidak evaluasi diri, “Saya tidak pernah patriarki kepada perempuan, toh saya juga tidak pernah menyuruh perempuan mengerjakan pekerjaan fisik yang berat”. Itu jawaban pemimpin saya, heran bukan? apakah hanya dengan melarang perempuan mengerjakan pekerjaan fisik berat saja sudah bisa dibilang tidak patriarki?. Lalu bagaimana dengan perempuan yang angkat beban?.

Baca Juga:  KEGENITAN POLITIK WARGA MUHAMMADIYAH

Keputusan-keputusan penting yang berhubungan dengan banyak relasi seringkali enggan untuk melibatkan perempuan, karena ia hanya ingin menyelesaikan sendiri. Tapi mirisnya, giliran untuk urusan yang kecil dan tidak melibatkan atau menghasilkan relasi (stakeholder) pasti perempuan baru dilibatkan dan ditampilkan.

Harapan terbesar perempuan adalah terbebas dari sistem patriarki, semoga kita para perempuan dapat menyuarakan pendapat se-bebas itu, terbang setinggi-tingginya tanpa ada rasa takut. semoga kita kuat sampai tamat.

Ruginya, patriarki masih mendarah daging

Stop Ketimpangan Gender dalam dunia Organisasi

*) Red. Fordem.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *